Pada abad pertengahan, terjadi banyak peperangan, penaklukan daerah, dan pertempuran. Maka diperlukan senjata dan pelindung yang baik untuk memastikan kemenangan akan didapat. Seiring dengan berjalannya waktu, dan berkembangnya pengetahuan, manusia berhasil menciptakan banyak teknologi pembuatan baju zirah yang baik, dan terus berubah ke arah yang lebih baik dan lebih bagus.
Medieval Chainmail with coif
Dengan hanya satu kata, yaitu perang, maka lahirlah juga konsep senjata untuk melawan, dan baju zirah dari serangan senjata. Selain dipakai untuk melindungi diri, baju zirah juga merupakan lambang status dan suatu style tersendiri di abad pertengahan. Awalnya, baju zirah terdiri dari lapisan kain empuk dan baju rantai (chain mail), dan baju zirah rantai ini adalah salah satu yang palng pertama dan paling primitf yang dipakai oleh ksatria dari abad pertengahan. Baju zirah di pakai untuk melindungi diri dari serangan senjata, maka diperlukan bahan yang baik untuk dapat membuat zirah yang kuat, bahan-bahan yang dipakai adalah tembaga, perunggu dan baja. Semakin bagus bahan yang dipakai, maka semakin baik juga baju zirah yang dipakai seorang ksatria. Para tentara memakai baju rantai mereka dalam bentuk seperti baju, legging, dan coif (seperti penutup kepala) Karena baju zirah terbuat dari bahan besi, pembuatannya dengan tangan, dan disambungkan dengan cara dipaku, untuk mencegah besi-besi yang seperti rantai itu tercerai berai dan berantakan. Sebagai tambahan, para ksatria juga memakai baju yang terbuat dari kain lembut (padded garment) yang disebut 'aketon' atau 'gambeson'. Dan juga ada tambahan lainnya seperti tameng dan helm.
Karena makin berkembangnya senjata, maka baju zirah rantai dirasa kurang bisa melindungi sipemakai dari serangan senjata, apalagi karena senjata-senjata seperti crossbow sudah ditemukan. Baju rantai tidak memberikan perlindungan yang mantap dari serangan senjata-senjata itu, maka dibutuhkan sebuah pelindung yang lebih kuat lagi, dan dikenalah baju zirah abad pertengahan yang terbuat dari bahan yang mahal, penuh menutupi seluruh tubuh, dan dibuat dengan ukuran yang tepat sehingga dapat dipakai dengan pas oleh si pemakai.
Medieval Platemail
Pada abad ketigabelas, zirah pelat baja (plate armour) mulai dikenalkan untuk melindungi bagian dada dan bahu. Dan kemudian dikembangkan juga zirah pelat baja yang penuh (full plate armour) yang dapat melindungi seluruh tubuh dari serangan senjata-senjata berbahaya. Baju rantai juga dikombinasikan dengan zirah pelat baja untuk melindungi bagian-bagian tersembunyi seperti ketiak dan selangkangan. Tameng tidak diperlukan sekali, karena sudah ada perlindungan penuh untuk seluruh tubuh, maka ksatria dapat bergerak lebih cepat lagi. Baju Zirah melindungi mulai dari kepala hingga kaki sipemakainya.
Untuk melindungi berbagai bagian tubuh, maka baju zirah terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
Perlindungan untuk bagian kaki :
1. Sabaton
Melindungi bagian kaki pemakai, seperti sepatu
2. Greaves
Melindungi bagian betis sampai pergelangan kaki
3. Cuisses dan Poleyns
Melindungi bagian paha dan lutut
4. Spurs
Terletak dibagian belakang tumit / sepatu, dipakai untuk memacu kuda agar berlari lebih kencang.
Perlindungan untuk bagian lengan :
1. Pauldrons/spaulders
Melindungi bagian bahu
2. Rerebrace dan couter
Melindungi bagian atas tangan dan siku
3. Vambrace
Melindungi bagian bawan tangan
4 .Hand Armor
Sarung tangan yang dikenal dengan nama gauntlets, dan memiliki pelindung metal untuk menutupi jari tangan
Perlindungan untuk bagian badan :
1. Chest Armor/Breast Plate
Melindungi bagian dada
2. Back Armor/Backplate
Melindungi bagian punggung
3. Faulds
Adalah sambungan dari breast plate untuk melindungi pinggul, perut dan punggung bawah.
4. Tasset
Untuk melindungi kaki bagian atas, letaknya terpisah dari fauld dan breastplate dan menggantung.
Perlindungan untuk bagian leher dan kepala :
1. Visor
Untuk melindungi mata dan wajah.
2. Gorget
Untuk melindungi bagian leher
Tambahan lainnya :
1. Under Clothes
Terdiri dari baju dalam yang terbuat dari linen, disebut juga aketon, arming coat, doublet, gambeson, hacketon. Gunanya untuk mencegah baju zirah bersentuhan langsung dengan kulit.
2. Woollen stockings
Lapisan dalam untuk bagian kaki
3. Surcoat
Adalah jubah panjang dengan ikat pinggang, dipakai dibagian luar baju zirah. surecoat juga dilengkapi dengan coat of arms sebagai identitas si ksatria itu dalam perang.
Persenjataan :
1. Perisai / Tameng
Di gunakan untuk menahan serangan dari lawan baik berupa pukulan, hantaman, dan lainnya.
2. Pedang
Digunakan unuk melumpuhkan atau melawan atau bahkan mematikan lawan atau musuh dengan pertarungan jarak dekat.
3. Kapak
Sama fungsinya dengan pedang, atau tepatnya, biasanya ini digunakan sebagai
pengganti pedang.
4. Tombak
Sama seperti pedang dan kapak, tetapi ini bisa digunakan dalam jarak jauh ataupun dekat.
5. Lance
Senjata ini di gunakan untuk pertaruangan di atas kuda para kesatria ke kesatria lainnya
yang ada di kuda juga atau pun tidak sedang dia atas kuda. Cara penggunaannya biasanya dengan
menghantamkan ujung dari Lance ke dada atau kepala atau bagian lain tubuh musuh.
6. Panah
Biasanya di gunakan oleh perajurit garis depan ataupun belakang dengan cara melontarkan anak panah dengan menggunakan busur panah.
7. Pisau
Senjata ini biasanya sebagai senjata sekunder, atau cadangan.
Senjata ini biasanya di sembunyikan di balik jubah, atau sabuk, atau Woollen stockings.
Jadi, ketika musuh sedang ada di daerah jangkauan, kita bisa menyerangnya dengan tiba - tiba.
Bonus, gambar armor2 untuk makin meresapkan bentuk armor medieval itu :
Sekian info dari saya ini.
semoga bisa menambah pengetahuan para pembaca.